Model Tiruan Darah
Hai ! selamat datang : D
Eritrosit berbentuk bulat pipih dengan
bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak memiliki inti sel.
Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel di seluruh
tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang paling banyak terdapat dalam
darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar satu tetes) terdiri
atas lima juta lebih sel darah merah. Warna merah pada darah disebabkan adanya hemoglobin
(Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan suatu protein yang mengandung
unsur besi. Fungsi hemoglobin adalah mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin.
Oksigen diangkut dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin
yang mengikat oksigen (oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin
yang masih mengikat karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Melalui
peredaran darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai
di sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel
yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi. Selama
perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati dan
limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan
dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin diubah
dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).
Sekian dan terimakasih : p
Darah merupakan jaringan yang tersusun atas
plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih
55% bagian dari darah adalah plasma.
1.
Sel Darah Merah (Eritrosit
2.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap
atau bersifat amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih tidak
sebanyak jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung
sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama sel darah putih adalah melawan
penyakit yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah
leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit sampai di
bawah 6.000 sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni.
Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut leukositosis.
Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma,
leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit.
Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam
sitoplasmanya. Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula.
3.
Keping Darah (Trombosit)
Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat,
oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel dan bergranula. Jumlah sel
keping darah atau trombosit pada orang dewasa sekitar 200.000 – 500.000 sel per
cc. Umur dari keping darah sangat singkat, yaitu 5 sampai dengan 9 hari. Keping
darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga disebut juga
sebagai sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit akan pecah
karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam
trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin
akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon trombin) menjadi trombin
karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen
(protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan
membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah, sehingga luka tertutup dan
darah tidak menetes lagi.
4.
Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan darah yang
sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam plasma darah juga
terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin.
Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral,
hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida)
C. ALAT DAN BAHAN
|
|
|
|
D. LANGKAH KERJA
1.
Tuangkan 5 mL minyak goreng ke dalam tabung
reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng.
2.
Tuangkan 5 mL air ke dalam tabung reaksi.
Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air.
3.
Tambahkan 3-4 tetes zat pewarna makanan warna
merah pada campuran air dan minyak goreng.
4.
Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara
menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
5.
Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen
tercampur dengan cukup sempurna.
6. Diamkan tabung reaksi beberapa
saat, biarkan hingga campuran terpisah.
·
Seluruh proses dalam kegiatan praktikum difoto menggunakan kamera untuk
keperluan dokumentasi
E.
DATA HASIL PRAKTIKUM
Sumber : http://yumnahanifah05.blogspot.co.id/2016/02/model-tiruan-darah.html Sekian dan terimakasih : p
Komentar
Posting Komentar