Ternak Udang Hias

Udang Hias merupakan jenis udang yang memiliki corak warna yang unik dan cantik. Sehingga sering juga disebut sebagai ikan udang hias.
Udang hias selain memiliki corak warna yang unik ternyata juga memiliki harga jual yang tinggi. Bahkan keuntungan menjual udang hias sangat besar. Banyak para pencinta ikan hias menyebutnya sebagai udang yang istimewa.
Hasil gambar untuk ternak udang hias
Dibalik pesona kecantikan yang ditawarkannya, udang hias tidak terlalu sulit untuk dikembangbiakkan bahkan bisa dikatakan gampang. Hal ini didasarkan pada habitat udang hias yang dapat hidup di air yang keruh sekalipun.
Dalam memelihara udang hias di akuarium maka yang perlu diperhatikan adalah mengatur akuarium seperti layaknya habitat asli udang hias. Yakni dengan menambahkan substrat. Substrat yang bagus adalah terdiri dari campuran pasir yang telah dihaluskan dan beberapa kerikil berukuran sedang.
Dan tambahkan sedikit batu karang yang berguna sebagai rumah atau tempat persembunyiannya. Serta masukkan juga sedikit lumut jawa. Yang berguna sebagai tanaman dasar akuarium.

Pakan Udang Hias

Dalam hal pakan udang hias dikelompokkan menjadi dua jenis. Udang dengan jenis Neocardina bisa diberikan jenis sayur-sayuran berwarna hijau seperti slada beku, alga, kubis dan spirulina tablet.
Namun untuk udang jenis Pearl bisa berikan bahan dasar daging atau tablet. Dan untuk udang jenis Macrobachium bisa berikan cacing darah beku, udang renik dan cacing rambut.

Mengembangbiakkan Udang Hias

udang-hias-biru
udang hias biru
Untuk mengembangbiakkan udang hias dibutuhkan usaha yang ekstra untuk membedakan udang hias jantan dengan betina. Karena memang sangat sulit untuk membedakan mana jenis kelamin betina dan jantan.
Dalam segi warna, antara jantan dan betina memiliki corak warna yang sama. Oleh karenanya banyak para pembudidaya mencampurkan antar 50 ekor induk dalam satu wadah secara gambling atau acak.
Setelah kira-kira satu minggu maka akan tampak butiran telur yang digendong atau melekat pada induk betina sebelum akhirnya menetas. Baru setelah itu diketahuilah bahwa yang menggendong telur adalah indukan betina.
Agar butiran telur tersebut bisa menetas dengan baik dan selamat maka perlu menambahkan aerator yang berfungsi untuk mengurangi tingkat kematian. Aerator ini bertindak sebagai sirkulasi udara di dalam air.
Setalah 15 hari dari proses bertelur maka induk bisa dikawinkan lagi dengan menempatkan di satu wadah yang sama. Baru kemudian menurut perhitungan, selama 2 bulan udang hias dapat dipanen dan dijual dengan harga yang cukup tinggi.

Sumber : https://rejekinomplok.net/budidaya-udang-hias/
https://www.google.co.id/search?q=ternak+udang+hias&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwjiypm12PTYAhWGpY8KHZf8AgMQ_AUICSgA&biw=1366&bih=662&dpr=1
https://www.google.co.id/search?q=ternak+udang+hias&biw=1366&bih=662&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi9sty42PTYAhUFKo8KHT3_CugQ_AUICigB#imgrc=qR_r8cjCc6X4iM:

Komentar

Postingan Populer